Tidak Melanggar Konstitusi, Dinasti Politik Hal Biasa
digtara.com – Wacana dinasti politik merupakan pergulatan pemikiran tradisi masyarakat Indonesia. Hal itu disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, Faisal Riza. Tidak Melanggar Konstitusi, Dinasti Politik Hal Biasa
Baca Juga:
Ia menilai, urusan dinasti politik itu memang menjadi hal yang wajar. Karena memang ini merupakan tradisi yang selalu muncul.
“Jadi urusan dinasti politik itu memang jadi hal yang wajar dan merupakan tradisi yang selalu muncul. Misalnya, kalau ada anak presiden kemudian jadi calon walikota, ya biasa saja. Karena mungkin banyak hal-hal sederhana yang dibicarakan di meja makan dalam keluarga tersebut,” kata Faisal Riza, saat dikonfirmasi, Jumat (21/8/2020).
Faisal kemudian mencontohkan bahwa hal yang wajar misalnya, keluarga tentara mewariskan pada anak-anaknya menjadi seorang prajurit juga.
“Jadi apakah ini juga dikatakan dinasti politik. Tentu ini menjadi sesuatu yang menarik,” kata Faisal.
Baca: Bantah Perpecahan, Pengurus PDIP Se-Kota Medan Tegaskan Solid Menangkan Bobby
Sementara itu, Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, Miftah Fariz menyoroti soal dinasti politik dalam sistem demokrasi saat ini.
Menurutnya, dinasti politik dalam demokrasi sangat jauh berbeda dengan sistem monarki.
“Jadi ini bukan hal yang luar biasa. Di Amerika sendiri di mana demokrasi sangat berkembang, dinasti politik sangat kental. Hillary Clinton misalnya didorong jadi calon presiden. Hasilnya, Hillary kalah. Tapi tetap meninggalkan pendidikan politik bahwa dinasti politik hal yang lumrah. Bahkan konstitusi di Indonesia tidak melarang hal itu,” tegas Miftah.
Soal konstitusi, memang benar adanya bahwa tidak ada Undang-Undang yang melarang satu keluarga untuk maju pada kontestasi politik. Hal itu diatur pada Peraturan MK nomor 33/2015. [Mag-5]
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Tidak Melanggar Konstitusi, Dinasti Politik Hal Biasa