Minggu, 10 November 2024

Kader PDIP Medan Sebut Megawati Mengada-ada

Redaksi - Sabtu, 29 Agustus 2020 04:37 WIB
Kader PDIP Medan Sebut Megawati Mengada-ada

digtara.com – Ketua PAC PDIP Medan Johor Gumana Lubis didampingi kader wanita PDIP Medan Nurbaiti Silalahi menyayangkan ucapan Megawati yang menyebut Akhyar mengamuk karena tak mendapatkan rekomendasi.

Baca Juga:

Warga Medan, kata Nurbaiti Silalahi bertanya-tanya dan melontarkan keheranannya atas ucapan Mega itu.

“Terus terang sebagai kader PDIP saya malu dengan tudingan ibu Mega itu. Warga tanya ke saya, kapan rupanya Akhyar ngamuk karena nggak direkom,” ucap Nurbaiti Silalahi, Sabtu (29/8/2020).

“Warga bilang ke saya, kalau nggak kasih rekom ke Akhyar tidak mengapa tapi jangan menjelek-jelekkan Akhyar,” sambungnya.

Sebagai tokoh nasional, perbuatan Megawati diingatkannya sangat tidak patut dalam memperlakukan Akhyar dengan tudingan tak berdasar.

“Tolong dijawab tanggal berapa, dimana dan kapan itu Akhyar ngamuk karena tak direkom,” tegasnya.

Baca: Akhyar Sudah Kantongi Tiket Demokrat, PKS Kapan?

Ketua PAC PDIP Medan Johor, Gumana Lubis, menyebut, alasan Megawati tak merekom Akhyar karena tidak berhasil membenahi daerah merupakan alasan mengada-ada dan kontradiksi.

“Orang Medan tahu kok Akhyar itu sudah berbuat optimal. Namun beliau masih hitungan bulan menjadi Plt. Kesederhanaan hidup dan kejujurannya merupakan harapan besar menjadikan Medan lebih baik,” jelas Gumana.

Baca: PKS Umumkan Akhyar-Salman, Pilkada Medan Akan Diikuti 2 Paslon

“Dan logikanya jika DPP mau pemimpin yang bisa membenahi tentu direkomlah calon yang lebih mumpuni dari Akhyar. Bukan yang minim pengalaman, masih coba-coba dan dikarbit,” lanjutnya.

Kontradiksi

Pernyataan Mega dinilainya sangat kontradiksi dan itu menjadi bahan cemoohan warga Medan.

“Pernyataan ibu Mega yang tidak mengandung kebenaran itu sesungguhnya menambah simpati warga kepada Akhyar.
Banyak warga yang mencemooh ucapan Mega itu karena tidak ada Akhyar ngamuk,” ucapnya.

Menurut keduanya, warga Medan saat ini bisa mengukur ketokohan Megawati yang sudah mengendur di mata kader.
Hal itu terlihat dengan banyaknya aksi penolakan kader terhadap calon yang direkom DPP.

Umumnya kekecewaan itu terkait rekom yang tak sesuai AD/ART dan usulan akar rumput hasil penjaringan dengan alasan Mega sebagai Ketum memiliki hak preogratif.

Diketahui, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir keras Akhyar yang dinilai melakukan perlawanan.

Ketum PDIP itu heran Akhyar mengamuk setelah tidak diberikan rekomendasi maju di Pilkada Medan. Megawati menegaskan hak prerogatif menentukan calon termasuk di Pilkada Medan dengan mengusung Bobby Nasution-Aulia Rachman.

“Tidak disetujui, tidak direkomendasi terus ngamuk. Loh saya mikir ini gimana? Katanya kader partai. Ya sudah aturan partainya gimana, ya sudah saya pecat. Saya pecat. Iya dong, fair,” kata Mega.

[MAG-5/AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru