Rafdinal: Bibit Komunis Masih Ada di Indonesia
digtara.com – Juru Bicara pada Presidium Front Anti Komunis Pengawal Pancasila Sumatera Utara, Rafdinal, menyebutkan bibit komunis masih ada di Indonesia.
Baca Juga:
Hal itu dikatakan Rafdinal dalam pembukaan acara nonton bareng film pengkhianatan Gerakan 30 September (Gestapu) Partai Komunis Indonesia (PKI). Kegiatan itu digelar di Masjid Nurul Hidayah, Kompleks MMTC, Deliserdang, Rabu (30/9/2020).
“Saya ingin sampaikan negara kita telah terancam dengan upaya merubah Pancasila ke arah komunisme. Salah satunya lewat Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan Badan Penyelenggara Ideologi Pancasila (BPIP). Saat ini RUU BPIP yang dibahas di DPR. Seluruh ormas Islam dan majelis ulama hingga nasionalis meminta RUU ini dicabut. Sampai sekarang tidak dicabut. Ini pertanda bibit kebangkitan komunis masih ada di negara ini,” sebutnya.
BACA JUGA: Kapolrestabes Medan Izinkan Gelaran Nonton Bareng Film Gestapu PKI
Selain itu disebutkannya juga sudah 17 tahun generasi yang tidak menonton film Gestapu PKI secara langsung. Alhasil banyak generasi yang tidak memahami perihal komunisme. Oleh karena itu, Front Anti Komunis dan Pengawal Pancasila mengajak elemen masyarakat untuk tetap waspada atas gerakan komunis di manapun berada.
“Sejak reformasi tahun 1998 hingga 2017 lalu film ini tidak lagi diputar. Kurang lebih 17 tahun generasi yang tidak melihat film ini secara nyata. Artinya generasi sekarang kalau ditanya tentang komunis pasti banyak yang tidak paham. Karena itu kita berusaha untuk mengingatkan. Komunis mungkin secara partai telah mati. Tetapi ideologinya tidak pernah mati,” tandasnya.
KATA PENGAMAT
Di sisi lain, pengamat politik Fernanda Putra Adela menyikapi pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa komunis sebagai partai dan ideologi akan menjadi sesuatu yang berbeda.
“Partai memang sudah tidak ada. Tetapi paham itu masih ada sampai saat ini karena ini bicara tentang sejarah masa lalu. Melalui bacaan yang gampang diakses mengenai ideologi itu. Sehingga yang harus didukung itu adalah masyarakat disosialisasikan tentang bahaya komunisme itu,” ujarnya.
BACA JUGA: Kontras Minta Sejarah Terkait Gestapu PKI Harus Diungkap Dengan Benar
Adapun terkait RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) menjadi suatu diskursus harus dibicarakan melalui ruang-ruang akademik. Ia juga katakan tidak mungkin pemerintah berpikir untuk mengembalikan ideologi itu.
“Kalo kemudian ada sekelompok orang membuat isu seperti itu, saya rasa kurang tepat. Seharusnya problem itu didiskusikan di media yang tepat seperti seminar karena prosesnya akan panjang dan masuk ke legislasi di DPR. Saya kira masyarakat juga jangan termakan isu terhadap kebangkitan PKI,” tutupnya.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=U84Dz-QbM1s
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.