Sudirman Sebut Jokowi Temui Bos Freeport Secara Rahasia, TKN : Cari Sensasi
digtara.com | JAKARTA – Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga menyesalkan pernyataan mantan Menteri Pertambangan, Sudirman Said, yang kini menjadi Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presdien nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Baca Juga:
Dalam pernyataannya, Sudirman menyebut bahwa ada pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo dan Bos Freeport McMoran Inc, James R Moffet, yang disebut telah membuat kesepakatan yang lebih menguntungkan Freeport.
Menurut Arya, pernyataan Sudirman Said itu adalah kebohongan dan dibuat hanyalah untuk mencari sensasi.
“Saya bisa katakan, Sudirman Said melakukan pembohongan karena beliau diwawancara oleh media mainstream, ada salah satu televisi, dan majalah. Di situ jelas Pak Sudirman cerita,” kata Arya saat di Jakarta, hari ini, Kamis (21/2/2019).
Arya menjelaskan, di Majalah “TAMBANG” edisi November 2015, Sudirman menjelaskan panjang lebar soal pertemuan dia bersama Presiden Jokowi dengan Bos Freeport McMoran Inc James R Moffet. Pertemuan itu juga disampaikan Sudirman dalam acara ”Satu Meja” Kompas TV, pada Selasa 3 November 2015.
Sudirman menjelaskan tentang tugasnya sebagai pembantu Presiden. Termasuk menangkis taktis, bahwa Presiden Jokowi menjalankan tugas negara dan hal itu bukan merupakan operasi rahasia.
Namun, sehari setelah Prabowo diserang soal ribuan hektar lahan di Aceh dan Kalimatan Timur, Sudirman tiba-tiba menyampaikan pernyataan sebaliknya. Presiden Jokowi dan Moffet melakukan pertemuan rahasia. Dia juga menuduh kesepakatan dengan Freeport lebih menguntungkan Freeport dan seolah ia hanya juru ketik Presiden.
Menurut Arya, hal itulah yang membuat pernyataan Sudirman Aneh. Pada 2015 Sudirman menyatakan dialah yang berinisiatif mengusulkan perpanjangan kerja sama dengan freeport, namun kemarin Sudirman membantahnya.
“Jadi kalau saya katakan, Pak Dirman itu cari sensasi dan membuat salah satu skandal,” tegas Arya. “Pak Dirman melakukan pembohongan. Jangan gitulah. Nanti ada tuduhan 02 hoax melulu. Gak enak kita. Tapi kenayataannya begitu,” tutup Arya.
Sementara itu Analis politik The Habibie Center, Bawono Kumoro, mempertanyakan motivasi Sudirman Said mengungkapkan pertemuan rahasia antara Jokowi dengan Moffet tersebut. Bawono melihat kesan pernyataan Sudirman sebagai respons dari sikap Joko Widodo di debat capres lalu yang menyinggung kepemilikan lahan oleh Prabowo di Kalimantan dan Aceh.
“Jadi apakah statement tersebut sebagai bentuk serangan balasan?” tanya Bawono.
Walhasil jika memang pertemuan rahasia tersebut benar-benar terjadi, kata dia, Sudirman Said harus dapat menunjukkan bukti-bukti kuat. Jika tidak, dikhawatirkan akan bergulir menjadi permasalahan hukum dan terkategori fitnah.
“Kalau itu diungkapkan sebagai serangan balasan dan tidak disertakan bukti-bukti hal tersebut patut disayangkan,” tutupnya.
[RIL/AS]