Janji Abu Janda Saat Muncul di Podcast Dedy Corbuzer
digtara.com – Twit ‘Islam Arogan’ yang dibuat Permadi Arya alias Abu Janda lewat akun twitternya @permadiaktivis1 berbuntut panjang. Selain dilaporkan ke Bareskrim, sejumlah tokoh baik dari NU mengecam hal tersebut.
Baca Juga:
Dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier dan Gus Miftah, Abu Janda menjelaskan maksud ia menulis twit tersebut. Menurutnya, ucapan melalui cuitannya tersebut ditujukan bagi Tengku Zulkarnaen.
“Itu bukan twit mandiri, itu twit aku respons terhadap Tengku Zulkarnaen, waktu itu sangat provokatif, menurut dia minoritas arogan ke mayoritas,” ucap Abu Janda pada kanal youtube podcast Deddy Corbuzier, Senin (1/2).
Dalam podcast itu, Deddy Corbuzier juga menghadirkan kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Gus Miftah untuk mendengar klarifikasi dari Abu Janda.
Cuitan tersebut viral. Menurut Abu Janda ada yang menghilangkan konteks jawaban atas twit ustaz Tengku Zulkarnaen dalam cuitan tersebut.
“Jadi seolah-olah, tidak ada hujan tidak ada angin, out of context,” kata Abu Janda.
Abu Janda kemudian mencoba menjelaskan, ia menyerang Islam yang dibawakan oleh Tengku Zulkarnaen sebagai Islam yang transnasional, yang berasal dari Arab. Islam tersebut, kata Abu Janda arogan terhadap kearifan lokal.
“Ya itu Gus, arogan kepada budaya asli kearifan lokal, mengharamkan sedekah laut. Di bawahnya aku kasih contoh lagi ada beberapa,” ucapnya.
Abu Janda juga memastikan sudah membuat video klarifikasi dan permintaan maaf pada 28 Januari 2021. Video itu dikirimkan langsung kepada para kiai dan gus di jajaran NU.
“Aku tidak pernah sebut Islam arogan, tapi Islam sebagai agama pendatang dari Arab dan itu aku tujukan ke Tengku jadi yang aku maksud alirannya si Tengku,” ucap dia.
Nasehat Gus Miftah
Gus Miftah mengaku telah lama mengamati Abu Janda di akun media sosialnya. Ia menilai, Abu Janda kurang beradab terhadap Islam dan NU.
“Melihat Arya Permadi saya mencatat, kurang adab terhadap Islam apalagi terhadap NU, walaupun sangat hormat kepada Kiai. Kadang-kadang kalau sudah terlalu emosi adabnya berkurang,†kata Gus Miftah dalam wawancara di channel YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Senin (1/2). Abu Janda juga hadir dalam wawancara tersebut.
Gus Miftah menuturkan, ada kalanya seorang itu keras pada orang lain. Namun, harus memperhatikan konteks yang dimaksud terutama menjadi seorang kader NU.
Gus Miftah meminta Permadi Arya memperbaiki gaya komunikasinya terhadap orang lain. Terutama dalam hal sopan santun dan adab berbicara.
“Kurang sopan santun. Di ahlusunnah wal jamaah itu memberikan kontra narasi ke non-ahlusunnah wal jamaah atau orang keras itu boleh tapi tentunya dengan cara baik. Maka kemasannya watawashoubil hakki watawashoubil sobri. Saya berharap ketika seorang Arya memberikan kontra narasi, saya ingin lebih arif lebih beradab sopan santun,†ujar Gus Miftah.
Lebih lanjut Gus Miftah meminta Abu Janda menjaga nama baik NU. Pasalnya selama ini masyarakat mengenal Abu Janda sebagai orang NU.
“Apalagi di mana-mana orang tahunya beliau ini orang NU bro. Padahal di NU itu memahami konsep wasatiyah moderat,†ucapnya.
Mendengar nasehat dari Gus Miftah, Abu Janda memastikan hal serupa tak akan terulang lagi di masa depan.
“Aku janji ke depan mulai cooling down pakai kaidah NU, aku janji,†kata Abu Janda.