Oktober 2019, Ribuan Hektar Lahan Pertanian di Sumut Diterjang Banjir
digtara.com | MEDAN – Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara mencatat sejak awal Januari sampai 25 Oktober 2019, lahan padi seluas 1.576,6 hektare di Sumatera Utara terkena banjir.
Baca Juga:
Sekitar 233 hektare diantaranya gagal panen (puso) yang mengakibatkan petani mengalami kerugian.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (PTPH Sumut), Marino mengatakan, banjir melanda 4 dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.
“Empat daerah tersebut adalah Mandailing Natal (Madina), Tapanuli Selatan (Tapsel), Batubara dan Deli Serdang,” kata Marino di Medan.
Dia menjelaskan sawah di Kabupaten Madina mengalami banjir seluas 1.263,5 hektare. Sementara Tapsel seluas 43,5 hektare, Batubara seluas 148 hektare dan Deli Serdang seluas 121,5 hektare.
“Total sawah yang terkena banjir itu seluas 1.576,6 hektare dengan yang mengalami puso seluas 233,2 hektare,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa varietas padi yang ditanam petani bervariasi, seperti ciherang, inpari 32 sampai 39 dan mekongga. Begitu juga dengan usia tanaman, mulai dari 1 hingga 40 hari. Menurutnya ada beberapa hal bisa dilakukan petani yang sawahnya terendam banjir.
“Ada beberapa hal yang direkomendasikan, pertama menginstruksikan kepada petugas POPT-PHP agar meningkatkan pengamatan untuk melihat perkembangan dampak bencana alam banjir terhadap pertanaman dan melaporkannya. Kedua, melakukan pompanisasi dan pembersihan saluran irigasi serta mengaktifkan posko-posko, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten,” tuturnya.
“Petani padi masih lebih beruntung dibanding petani hortikultura seperti cabai dan bawang. Bantuan untuk padi itu ada dari Cadangan Benih Daerah (CBD),” tambahnya.