PVMBG Ingatkan Potensi Gempa Susulan di Pesisir Sukabumi
digtara.com | SUKABUMI – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan terkait gempa bumi berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang barat daya Kota Sukabumi.
Baca Juga:
PMVBG mendasarkan analisanya atas informasi gempa bumi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan The United States Geological Survey (USGS), Amerika Serikat.
“Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut. Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi mengenai kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini,” kata Kepala PVMBG Kasbani, Selasa (8/1/2019).
Dia mengimbau masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
“Masyarakat diimbau tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” tutur dia.
Menurut dia, pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebelah selatan Pulau Jawa bagian barat. Berdasarkan tatanan tektonik perairan selatan Jawa, dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Sehingga, memberikan kontribusi tektonik di laut dan di daratan Pulau Jawa. Wilayah di sekitar pusat gempa bumi disusun oleh batuan sedimen berumur Tersier dan batuan gunungapi berumur Terasier hingga Kuarter.
“Batuan Tersier yang terlapukan serta batuan berumur muda pada umumnya bersifat urai dan dapat mengamplifikasi guncangan gempa bumi,” kata Kasbani.
Penyebab gempa bumi, ujar Kasbani, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya 65,7 km (versi USGS) yang berada pada jalur kegempaan atau Zona Benioff, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Kasbani mengemukakan, dampak gempa bumi tersebut dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Salak, Kecamatan Cicuruk, Kabupaten Sukabumi; Gunung Gede, Kecamatan Cipanas, Cianjur; Gunung Tangkubanparahu, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, dan Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut dengan intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI).
Berdasarkan informasi BMKG, ujar Kasbani, guncangan gempa bumi pun dirasakan masyarakat di Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Ratu dengan intensitas III MMI, di Bandung II-III MMI, di Pangandaran, Lembang, Cibareno, dan Lebak dengan intensitas II MMI.