Aksi di Bundaran Simpang Lima, Mahasiswa Minta Prabowo Serahkan Tanahnya Untuk Masyarakat

digtara.com | BANDAACEH – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai gerakan Gayo Merdeka, menggelar aksi unjukrasa di sekitar bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/2/2019) siang.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Unjukrasa itu mereka lakukan, untuk meminta agar Prabowo Subianto, mengembalikan puluhan ribu hektar tanah yang dikuasainya di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, kepada masyarakat lokal.

Kordinator Aksi Gayo Merdeka, Muhammadiansyah mengatakan, Prabowo melalui PT Tusam Hutani Lestari, telah melakukan penyerobotan terhadap 97.300 hektare tanah yang masuk kategori tanah adat. Akibat penyerobotan itu, masyarakat local kini tak lagi mendapatkan lahan.

“Penguasaan tanah ini berbuntut penderitaan dan kemiskinan rakyat, juga atas dasar kemanusiaan, kami semua dari Gayo Merdeka mengecam keras tindakan tersebut,” kata Muhammadiansyah.

Muhammadiansyah menambahkan , Prabowo harus mengembalikan tanah tersebut kepada rakyat. Kemudian PT THL diminta untuk tidak beroperasi lagi di Aceh Tengah. Menurutnya, perusahaan itu sudah  mengkapling tanah untuk dijual kepada warga asing.

“Lahan itu sudah dijual ke masyarakat lainnya, tapi kepemilikannya tidak jelas, apalagi pohon pinus disana sudah dimiliki orang asing,”tukasnya.

Soal ribuan hektare tanah Prabowo Subianto ini, kian menjadi polemik akhir-akhir ini, setelah calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, mengungkapkan kalau Prabowo memiliki ratusan ribu hektakre tanah di Aceh dan Kalimantan. Hal itu diungkapkan Jokowi untuk merespon  pernyataan Prabowo yang menyindir program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan oleh presiden Jokowi.

[M ASQAL/AS]