Minggu, 22 Desember 2024

Polisi Pecahkan Rekor Pemasangan Bendera Raksasa di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Imanuel Lodja - Rabu, 24 Juli 2019 05:18 WIB
Polisi Pecahkan Rekor Pemasangan Bendera Raksasa di Perbatasan Indonesia-Timor Leste

digtara.com | KUPANG – Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) memberikan penghargaan kepada Kepolisian, karena sudah memprakarsai aksi pembentangan bendera merah putih raksasa di daerah garis perbatasan Indonesia dan Timor Leste, tepatnya di Desa Haumeni Ana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa 9 Juli 2019 lalu.

Baca Juga:

Penyerahan penghargaan itu diserahkan oleh Direktur Leprid, Paulus Pangka kepada Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto, yang memasang bendera raksasa berukuran 1.773 meterx75 sentimeter itu bersama Wakapolres Timor Tengah Utara, Kompol Yetter Selan, Jajaran Kapolsek dan Perwira serta Komandan Pos Haumeni Ana, Letda Inf. Arafik.

Kemudian pada Selasa 23 Juli 2019 petang kemarin, AKBP Krisna Budhiaswanto menyerahkan penghargaan Leprid tersebut kepada Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman di ruang kerja Kapolda NTT.

AKBP Krisna Budhiaswanto mengatakan bahwa pembentangan bendera merah putih yang mereka laksanakan dalam rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara Ke-73 tahun 2019 di Kabupaten Tapanuli Tengah Utara.

“Jadi pembentangan bendera tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara pada tanggal 1 Juli ke-73. Angkanya 1 terus bulan 7 dan ulang tahun ke-73”, ujarnya.

Menurutnya, pembentangan bendera tersebut juga dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air dalam diri masyarakat di perbatasan.

“Dengan momentum tersebut kita ingin menunjukkan, bahwa negara Indonesia merupakan negara yang besar, sehingga Polri-TNI dan masyarakat harus bekerja sama untuk menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan”, tandasnya.

Pembentangan bendera ini pun dilaksanakan dalam rangka memperkuat penanaman nilai-nilai kebangsaan dan semangat nasionalisme khususnya bagi masyarakat di perbatasan. Sehingga diharapkan masyarakat perbatasan akan memiliki daya tangkal terhadap setiap hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang terjadi di batas negara yang tentunya akan sangat membantu tugas Polri maupun TNI.

Disebutkan pula kalau perbatasan Haumeniana adalah salah satu perbatasan negara di wilayah kabupaten TTU yang sangat terbuka, sehingga sangat mudah terjadi kejahatan lintas negara.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru